Dalam sebuah rapat perusaahan yang dihadiri lengkap oleh 3 orang direksi, 1 team event, 1 orang staff dan 1 orang Project Marketing, yang agendanya adalah evaluasi team yang baru saja selesai menjalankan event, saya berkata cukup keras "Tidak ada yang bisa menjawab kenapa kalian dikumpulkan disini?Jadi kalian menganggap event kemarin itu baik-baik saja?" Semua masih diam. "Jangan bersikap arogan, saya benci orang-orang arogan seperti kalian!" Mereka makin diam. Mungkin mereka tidak pernah menduga kalimat keras itu jadi salah satu alinea pembuka rapat. Meskipun memang temanya evaluasi team. Yang jelas team itu jadi bertanya-tanya, kenapa predikat arogan dicap ke team mereka. Bukankah event yang jalan 2 hari itu sudah cukup lancar?
Setelah menulis AROGANSI AGENCY 1, saya tergelitik untuk meneruskan pembahasannya disini, yang kemudian saya beri judul AROGANSI AGENCY 2. Tergelitik karena ketika googling di internet kata ‘EO di Jogjakarta’, yang muncul adalah beberapa alamat situs, forum dan iklan beberapa Event Organizer yang ada di Jogjakarta tentunya. Ada yang salah? Sebelum menjawabnya ijinkanlah saya ajak untuk memulai pembahasan dari sudut pandang yang lain, yang belum tentu 100% benar karena sudut pandang ini hanya berdasar penilaian saya yang mentah dan tidak memiliki latar belakang ilmu komunikasi dan pemasaran secara formal, jelas subyektif.